MANJING KOREOGRAFI MANJING: VISUALISAI GERAK PENARI JATILAN SAAT KERASUKAN
Kata Kunci:
Manjing, Jatilan, Studi GerakAbstrak
Kata Manjing sebagai judul karya tari memiliki arti kata merasuk. Kata merasuk dalam karya ini dimaknai sebagaiĀ proses roh saat merasuki tubuh penari jatilan sehingga mengalami kerasukan atau dalam bahasa Jawa disebut ndadi. Kesenian Jatilan khususnya pada adegan ndadi sebagai inspirasi penciptaan karya tari ini, berawal dari ketertarikan saat menyaksikan pementasan kesenian jatilan. Pada saat ndadi penari jatilan memiliki gerak yang berbeda. Ada tiga gerak yang sering dilakukan oleh penari jatilan yang sedang ndadi yaitu diam, bergerak mengikuti irama, dan bergerak tidak beraturan. Karya tari ini merupakan tipe tari studi dengan tema kerasukan. Gerak yang disajikan berpijak pada gerak penari jatilan pada saat kerasukan. Penciptaan ini menggunakan metode dasar yaitu eksplorasi, improvisasi, komposisi dan evaluasi. Mode penyajian yang digunakan yaitu representasional dan simbolik. Untuk memperkuat karakter jatilan, pada karya ini menggunakan properti kuda yang diwujudkan dalam bentuk wiron. Musik dalam karya ini merupakan penggabungan musik elektronik dengan gamelan jawa yang biasanya disebut midi live. Penggabungan keduanya bertujuan untuk membangun suasana kerakyatan yang tidak terkesan kuno. Karya tari Manjing disajikan dalam bentuk koreografi kelompok dengan delapan penari perempuan dan satu penari laki-laki. Penari laki-laki tersebut berperan sebagai pawang pada bagian akhir karya Manjing. Karya tari ini menampilkan bagian introduksi dan tiga bagian penggarapan. Bagian introduksi menampilkan visualisasi gerak penari jatilan dengan karakter yang berbeda. Pada bagian pertama memvisualisasikan karakter penari jatilan perempuan yang energik dan lemah lembut. Bagian kedua memvisualisasikan karakter kuda melalui gerak kaki dan gerak tangan. Pada bagian kedua juga ditampilkan gerak mengeksplor properti kuda yang berbentuk wiron. Kemudian pada bagian ketiga memvisualisasikan perbedaan gerak penari jatilan yang mengalami kerasukan yaitu penari diam, bergerak mengikuti irama, dan bergerak tidak beraturan. Karya tari ini merupakan hasil pengembangan gerak dasar pada kesenian jatilan khususnya pada karakter penari yang sedang kerasukan. Gerak dasar pada kesenian jatilan dikembangkan sehingga menghasilkan gerak baru dan menjadi gerak yang lebih kreatif dan inovatif. Melalui karya ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap karya baru yang terinspirasi dari kesenian rakyat.