KAJIAN PSIKOLINGUISTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI PADA ANAK DENGAN GANGGUAN BICARA

Penulis

  • Seniyadi Universitas Islam Riau
  • Ruri Salgita Universitas Islam Riau
  • Fatmawati Universitas Islam Riau

Kata Kunci:

Psikolinguistik, Cadel, Perubahan Fonem

Abstrak

Cadel adalah gangguan berbahasa yang sering dikaji dalam psikolinguistik, ditandai dengan ketidakmampuan individu untuk mengucapkan fonem /r/ dengan jelas, yang sering kali berubah menjadi fonem lain seperti /l/, /w/, /i/, atau /y/. Permasalahan ini tidak hanya mengganggu proses komunikasi, tetapi juga dapat menurunkan rasa percaya diri individu yang mengalaminya. Penulisan ini bertujuan untuk menganalisis penyebab dan dampak dari gangguan cadel serta mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini dalam konteks psikolinguistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif melalui tinjauan pustaka, yang mencakup berbagai teori dan temuan terkait cadel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gangguan berbahasa ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: (1) faktor fisiologis, seperti ankyglossia, yang mengakibatkan keterbatasan gerakan lidah; (2) faktor neurologis yang memengaruhi fungsi saraf otak; (3) gangguan fungsi artikulasi, misalnya pada penderita cerebral palsy, yang menyebabkan kelemahan motorik; dan (4) faktor keturunan yang dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Dalam kajian psikolinguistik, penting untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi proses pengucapan dan komunikasi. Untuk mengatasi cadel, deteksi dini dan penanganan yang tepat, seperti rehabilitasi dan latihan artikulasi, sangat diperlukan. Dengan pendekatan yang konsisten, kemampuan berbicara penderita dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga mengurangi dampak negatif yang mungkin muncul dalam aspek komunikasi. Penanganan yang efektif tidak hanya membantu individu dalam berkomunikasi dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri dan kualitas hidup mereka, yang merupakan fokus utama dalam kajian psikolinguistik.

Cadel is a speech disorder frequently studied in psycholinguistics, characterized by an individual's inability to articulate the phoneme /r/ clearly, often substituting it with other phonemes such as /l/, /w/, /i/, or /y/. This issue not only disrupts communication processes but can also diminish the self-esteem of those affected. This paper aims to analyze the causes and impacts of the cadel disorder while seeking appropriate solutions to address this issue within the psycholinguistic context. The research employs a descriptive qualitative approach through a literature review, encompassing various theories and findings related to cadel. The results indicate that this speech disorder is caused by several factors, including: (1) physiological factors, such as ankyloglossia, which limits tongue movement; (2) neurological factors affecting brain function; (3) articulation function disorders, such as in individuals with cerebral palsy, leading to motor weakness; and (4) hereditary factors that can be passed from parents to children. In psycholinguistic studies, it is crucial to understand how these factors influence articulation and communication processes. Early detection and appropriate interventions, such as rehabilitation and articulation training, are essential for addressing cadel. With a consistent approach, the speaking abilities of individuals can be significantly improved, thereby reducing the negative impacts that may arise in communication aspects. Effective management not only aids individuals in communicating more effectively but also enhances their self-esteem and quality of life, which is a primary focus in psycholinguistic research.

Unduhan

Diterbitkan

2025-01-30