KONTRIBUSI BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI JAWA TIMUR DALAM MENANGANI ANCAMAN KEJAHATAN SIBER TERHADAP ASN DI ERA GLOBALISASI BIROKRASI DIGITAL

Abstrak

Transformasi digital dalam birokrasi pemerintahan telah membawa perubahan signifikan terhadap pola kerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Tranformasi ini juga telah menghadirkan ancaman baru berupa kejahatan siber. Riset ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur sebagai aktor lokal dalam menghadapi ancaman kejahatan siber terhadap ASN di tengah dinamika globalisasi. Riset ini akan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan kerangka global governance dari Weiss dan Wilkinson. Dalam konteks ini, BPSDM berkontribusi melalui program seperti ASN Belajar dan Leadership Update Forum dalam merespon pentingnya untuk mengangani ancaman kejahatan siber di era birokrasi digital. Upaya ini menunjukan bahwa BPSDM telah memainkan peran penting dalam membangun kesadaran digital ASN dengan meninternalisasi norma-norma global seperti zero trust, cognitive triangle, dan resilience mindset kedalam sistem birokrasi lokal. Namun, tantangan struktural dan psikososial seperti belum terintegrasinya pelatihan dengan kebijakan teknis serta rendahnya kesadaran digital ASN masih menjadi hambatan bagi BPSDM Jawa Timur. Meski demikian, langkah-langkah yang dilakukan BPSDM telah mencerminkan aktor otonomi lokal dalam menanggapi tekanan global sebagai bentuk dari developmental human security dalam ruang birokrasi digital. Dengan demikian, kontribusi BPSDM dapat dipahami sebagai bagian dari tata kelola global yang bersifat multilayered dan kolaboratif. yang berperan aktif dalam membentuk dan meningkatkan sistem birokrasi digital yang lebih efesien dan inklusif.