STRATEGI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN CIAMIS DALAM PENANGGULANGAN KASUS KEKERASAN SEKSUAL

Penulis

  • Futry Wella Fadillah Universitas Galuh
  • Regi Refian Garis Universitas Galuh
  • R. Rindu Garvera Universitas Galuh

Kata Kunci:

Strategi, DP2KBP3A, Kekerasan Seksual

Abstrak

This study aims to explore the strategies used by the Ciamis District P2KBP3A Office in addressing cases of sexual violence. It uses qualitative research, where data is collected through literature study and field study. Data analysis was conducted in three main stages, namely data reduction, data presentation, and conclusion drawing and verification. This study focused on four dimensions: 1) Environmental Observation; 2) Strategy Formulation; 3) Strategy Implementation; 4) Evaluation and Control. The results of the study show that the DP2KBP3A Ciamis strategy in combating sexual violence already covers prevention, handling, and recovery, but its implementation is not yet optimal due to limited human resources, a lack of experts, and community stigma that makes victims reluctant to report. In conclusion, the agency's program is running quite well, but its effectiveness is highly dependent on improving human resource capacity, cross-sector support, and community involvement to make it more integrated and sustainable.

Penelitian ini bertujuan untuk mendalami strategi Dinas P2KBP3A Kabupaten Ciamis dalam penanggulangan kasus kekerasan seksual. Menggunakan penelitian kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi, studi ini fokus pada empat dimensi: 1) Pengamatan Lingkungan; 2) Perumusan Strategi; 3) Implementasi Strategi; 4) Evaluasi Dan Pengendalian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi DP2KBP3A Ciamis dalam penanggulangan kekerasan seksual sudah mencakup pencegahan, penanganan, dan pemulihan, namun implementasinya belum optimal karena keterbatasan SDM, minimnya tenaga ahli, serta stigma masyarakat yang membuat korban enggan melapor. Kesimpulannya, program dinas berjalan cukup baik, tetapi efektivitasnya sangat bergantung pada peningkatan kapasitas SDM, dukungan lintas sektor, dan keterlibatan masyarakat agar lebih terpadu dan berkelanjutan.

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-30