OPTIMALISASI KULIT SINGKONG SEBAGAI EDIBLE STRAW DALAM UPAYA MENGURANGI LIMBAH ORGANIK

Penulis

  • Risma Dermayanti Universitas Pendidikan Indonesia
  • Chantika Maudy Permatasari Haryanto Universitas Pendidikan Indonesia
  • Naila Zahra Universitas Pendidikan Indonesia
  • Dhafin Nur Kholis Universitas Pendidikan Indonesia

Kata Kunci:

Kulit Singkong, Edible-Straw, Pengurangan Limbah, Eco-Friendly, Suistainable

Abstrak

Kulit singkong (manihot esculenta L.) sering diabaikan dan menjadi limbah organik, menyumbahng sekitar 20% dari total berat umbinya, sehingga setiap kilogram umbi menghasilkan sekitar 0,2 kilogram kulit singkong. Sementara itu, penggunaan plastik sekali pakai terus meningkat, yang mengakibatkan penumpukan limbah yang menjadi perhatian serius. Untuk menghadapi tantangan ini, penelitian ini bertujuan untuk mengubah limbah kulit singkong kulit singkong menjadi edible-straw sebagai opsi alternatif yang ramah lingkungan terhadap sedotan plastik. Pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi limbah organik, mengurangi ketergantungan pada plastik sekali pakai, dan mendorong pengembangan produk yang lebih ramah lingkungan. Hasil akhir dari produk ini mendukung gerakan SDGs 12 yaitu Responsible Consumption and Production. Dengan menggunakan metode eksperimen, kulit singkong dibuat dengan 3 perlakuan, 100% kulit singkong, 75% kulit singkong+25% tepung singkong, 40% kulit singkong+60% tepung singkong. Dengan pengujian terhadap sifat organoleptiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan proses yang tepat, kulit singkong dapat dibuat menjadi edible-straw dengan karakteristik fisik yang baik, sehingga layak menjadi alternatif yang efektif untuk menggantikan plastik. Produk akhir ini menunjukkan kekuatan struktural yang memadai untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari, sambil tetap mempertahankan sifat yang dapat dimakan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mengurangi limbah organik dengan memberikan solusi praktis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan terhadap masalah penggunaan plastik sekali pakai.

Cassava peels (manihot esculenta L.) are often overlooked and become organic waste, contributing approximately 20% of the total weight of the tubers, resulting in about 0.2 kilograms of cassava peels produced per kilogram of tubers. Meanwhile, the use of single-use plastics continues to increase, leading to a serious accumulation of waste. To address this challenge, this study aims to transform cassava peels into edible-straw as an environmentally friendly alternative to plastic straws. This approach is expected to reduce organic waste, decrease reliance on single-use plastics, and promote the development of more environmentally friendly products.  The end result of this product supports the SDGs movement, namely Responsible Consumption and Production. By using an experimental method, cassava skin was made with 3 treatments: 100% cassava skin, 75% cassava skin + 25% cassava flour,40% cassava skin + 60% cassava flour. Organoleptic  properties were tested. The research findings indicate that with the appropriate processes, cassava peels can be effectively converted into an alternative to replace plastic in the form of eating utensils. The final products demonstrate sufficient structural strength for use in daily eating activities, while still maintaining edible properties. This research makes a significant contribution to reducing organic waste by providing a practical, sustainable, and environmentally friendly solution to the issue of single-use plastic consumption.

Unduhan

Diterbitkan

2024-05-31