FRAMING PEMBERITAAN PEREMPUAN PALESTINA DI MEDIA TRIBUNNEWS.COM DAN BBC NEWS (KAJIAN ANALISIS FRAMING: GAMSON DAN MODIGLIANI)

Abstrak

Konflik Israel- Palestina telah menimbulkan penderitaan besar, terutama bagi perempuan Palestinayang menjadi korban kekerasan dan pelanggaran hak asasimanusia. Penelitian ini menganalisis bagaimana Tribunnews. com dan BBC News membingkai anggotatentang perempuan Palestina dengan menggunakan analisis framing William A. Gamson dan Andre ModiglianiMetode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui analisis kontenberita periode Oktober– Desember 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tribcom cenderung menggunakan framing emosional dengan penekanan pada Penderitaan dan ketidakadilan, serta narasipro- Palestina. Sementara itu, BBC News lebih bersih dan analitis, mengedepankan konteks sejarah dan politikserta dampak konflik yang lebih luas. Kesimpulannya, perbedaan framing ini mempengaruhi cara masyarakat memahami suatu isuperempuan Palestina. Oleh karena itu, penting bagi media untuk menyajikanpemberitaan yang berimbang dan adil. Penelitian ini diharapkan juga memperkkajian media, gender, dan konflik.

The Israeli-Palestinian conflict has caused great suffering, especially for Palestinian women who are victims of violence and human rights violations. This study analyses how Tribunnews.com and BBC News framed members of the Palestinian women by using the framing analysis of William A. The method used is descriptive qualitative through content analysis of news from October to December 2024. The results showed that Tribcom tended to use emotional framing with an emphasis on suffering and injustice, as well as pro-Palestinian narratives. Meanwhile, BBC News is more clean and analytical, emphasising the historical and political context as well as the wider impact of the conflict. In conclusion, these framing differences affect the way people understand the issue of Palestinian women. Therefore, it is important for the media to present balanced and fair reporting. This research is also expected to enrich the study of media, gender, and conflict.