UJARAN KEBENCIAN TERHADAP ARTIS BAIM WONG DI MEDIA SOSIAL KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS
Kata Kunci:
Ujaran Kebencian, Baim Wong, Media Sosial, Analisis Wacana Kritis, Teun A Van Dijk, Penceraian, Konteks Sosial BudayaAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bentuk dan ciri kebahasaan ujaran kebencian terhadap artis Baim Wong dalam konteks penceraitan yang ramai di perbincangkan di media sosial, dengan menggunakan pendekatan Analisis Wacana Kritis (AWK) dari Teun A Van Dijk. Fokus utama kajian ini adalah untuk menganalisis struktur ujaran kebencian berdasarkan 3 dimensi analisis Teun.A Van Dijk yaitu struktur teks (bentuk ujaran), struktur kognitif asumsi dan pengetahuan kolektif), serta struktur sosial (konteks sosial dan budaya yang mempengaruhi produksi ujaran). Data diperoleh dari berbagai komentar pengguna media sosial Instagram yang merespon isu penceraian Artis tersebut. Temuan menunjukkan bahwa ujaran kebencian muncul dalam bentuk tuduhan, sindiran moral, pencemaran nama baik, serta pengiringan opini negatif, yang diperkuat oleh gaya bahasa informal dan emosional. Dalam konteks sosial budaya, ujaran-ujaran tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai patriarki, presepsi publik terhadap kehifdupan berumah tangga publik figur, serta dinamika relasi kuasa antara selebritas dan warganet/Netizen. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pemahaman kritis terhadap wacana kebencian di media sosial.
This study aims to reveal the form and linguistic characteristics of hate speech against artist Baim Wong in the context of a story that is widely discussed on social media, using the Critical Discourse Analysis (AWK) approach from Teun A Van Dijk. The main focus of this study is to analyze the structure of hate speech based on 3 dimensions of Teun.A Van Dijk's analysis, namely text structure (speech form), cognitive structure (assumptions and collective knowledge), and social structure (social and cultural contexts that influence speech production). Data were obtained from various comments from Instagram social media users who responded to the issue of the artist's divorce. The findings show that hate speech appears in the form of accusations, moral satire, defamation, and negative opinion accompaniment, which is reinforced by informal and emotional language styles. In the socio-cultural context, these utterances are influenced by patriarchal values, public perceptions of the married life of public figures, and the dynamics of power relations between celebrities and netizens. This study is expected to contribute to a critical understanding of hate discourse on social media.